Minggu, 21 November 2010

TOPIK II : ALIRAN-ALIRAN BERPIKIR DALAM FILSAFAT, SUB POKOK BAHASAN : ALIRAN-ALIRAN UTAMA DALAM METAFISIKA

Aliran –Aliran Berpikir Filsafat

Sistematika filsafat yang terdiri dari :
A.monisme yang berarti hanya salah satu , apakah itu adalah materialisme (yang berasal dari sesuatu yang konkrit/materi. Atau idealisme yang berasal dari sesuatu yang abstrak/gagasan.
B.Dualisme yang berarti mengambil kebaikan dari kedua teori yaitu teori materialisme dan idealisme.
C.Agnotosisme yaitu aliran yang berujung pada ketidakadanya suatu kesimpulan.

Sistematika filsafat juga terdiri dari metafisika , epistimologi , dan aksiologi .

Metafisika Materialisme 

Tokoh metafisika materialisme diantaranya adalah Demokritos ,Hobbes , karl marx .
Metafisika materialisme mempunyai kecenderungan Atheis , disini juga dikatakan bahwa realitas ada karena materi , materi itulah yang abadi sebagai realitas .
Demokritos (460-370 SM) mengatakan bahwa sesuatu yang ada (materi) hanya lahir dari materi . Menurutnya materi terkecil adalah atom , bergerak dalam ruang kosong dan dinamis lalu terciptalah hukum-hukum alam .
Pendapatnya tersebut didukung oleh Thomas Hobbes (1588-1679) yang mengatakan bahwa semua fenomena adalah materi , termasuk kesadaran dan jiwa yang berasal dari gerakan partikel kecil dalam otak yang disebut Mekanisme .
Hal tersebut juga diperkuat oleh Isaac Newton (1624-1727) yang mengatakan bahwa menemukan prinsip mekanisme yang sama dalam alam tak ada kehendak bebas melainkan bahwa semuanya itu telah ditentukan yang disebut dengan Determinisme .
Maka dapat dikatakan bahwa ide itu muncul dari suatu materi sehingga materi menjadikannya lebih hakiki daripada ide .
Karl Marx (1818-1883) mengatakan bahwa sejarah digerakan oleh dialektika materi , perubahan ide karena perubahan materi . Dalam pandangannya, filsafat tidak boleh statis, tetapi harus aktif membuat perubahan-perubahan karena yang terpenting adalah perbuatan dan materi, bukan ide-ide (hal ini berbeda dengan Hegel). Manusia selalu terkait dengan hubungan-hubungan kemasyarakatan yang melahirkan sejarah. Manusia adalah makhluk yang bermasyarakat, yang beraktivitas, terlibat dalam suatu proses produksi. Hakikat manusia adalah kerja (homo laborans, homo faber). Jadi, ada kaitan yang erat antara filsafat, sejarah dan masyarakat. Pemikiran Karl Marx ini kemudian dikenal dengan Materialisme Historis atau Materialisme Dialektika. Dalam materialisme historis ini yang penting dalam materi di paham materialisme historis adalah pabrik , alat produksi , sehingga siapa yang menguasai pabrik atau alat produksi maka dialah yang dapat membuat sejarah atau mengubah sejarah. Sehingga gagasan baru bisa diwujudkan apabila ada materinya . Dasar tersebt tercermin dari suprastruktur masyarakat berupa agama , seni , filsafat , hukum , lembaga.

Metafisika Idealisme 

Dalam metafisika idealisme dikatakan bahwa realitas ada karena idea tau gagasan sehingga ide itulah yang abadi sebagai realitas .
Tokoh metafisika idealisme adalah Immanuel Kant dan Plato
Menurut Immanuel Kant (1724-1804) mengatakan bahwa ada garis pembatas antara benda itu sendiri (das ding an sich) dan benda yang teramati (benda itu bagiku) . Hal ini menunjukan bahwa pengamat tersebut dalam mengamati suatu benda mempunyai kekurangan atau keterbatasan . misalnya saja seseorang di sebelah kiri dari buku melihat buku yang ada di depan dengan jarak 1 meter berbeda melihat buku tersebut dengan seseorang di sebelah kanan dari buku itu . Sehinga kita tidak tahu pasti apa yang kita akan alami , tetapi kita dapat mengetahuinya yang terjadi ada dalam ruang dan waktu maka berlakulah hukum kausalitas.
Menurut Plato (428-347 SM) mengatakan bahwa pasti ada realitas di balik dunia materi . itulah pola bentuk yang abadi yaitu ide. Melihat dari suatu contoh orang yang terdapat dalam gua yang diikat tangannya dan melihat ke dalam dinding gua dan orang tersebut hanya melihat pantulan yang dipantulkan dari dinding gua tersebut menjadikan bahwa rutinitas (bayang-bayang) dianggap sebagai sesuatu yang hakiki padahal yang riil itu adalah ide (bayangan akan sesuatu yang ideal).

Refleksi : 
Tangapan kami terhadap rangkuman tersebut adalah bahwa terdapat dua perbedaan mendasar dari metafisika materialisme dan metafisika idealisme . Perbedaan tersebut adalah bahwa metafisika materialisme tebentuk dari sesuatu hal yang materi , sedangkan metafisika idealisme terbentuk dari sesuatu yang idea tau gagasan . Materialisme menerangkan bahwa segala peristiwa diatur oleh hukum alam , padahal pada hakekatnya hukum alam ini adalah perbuatan rohani juga. Materialisme mendasarkan segala kejadian dunia dan kehidupan pada asal benda itu sendiri , padahal dalil itu menunjukkan adanya sumber dari luar alam itu sendiri yaitu Tuhan. Sehingga menurut kami materialisme tidak sanggup menerangkan suatu kejadian rohani yang paling mendasar sekalipun.

Diskusi :
bagaimana hubungan pikiran kita tentang dunia di sekitar kita dengan dunia itu sendiri ? Dapatkah pikiran kita mengenal dunia yang sebenarnya? Dapatkah kita menghasilkan pencerminan tepat dari realitas di dalam ide-ide dan pengertian-pengertian kita tentang dunia yang sebenarnya itu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar